Arsitektur Minimalis, Efisiensi vs Keindahan??

(source:http://www.wright-house.com/frank-lloyd-wright/fallingwater-pictures/large-fallingwater-photos/high-resolution/falling-water-fall-house-L.jpg)

Hmm... mungkin teman-teman sudah membaca mengenai salah satu artikel kami yaitu arsitektur aliran Neo Vernacular, kali ini saya akan membahas mengenai aliran arsitektur lainnya yaitu aliran arsitektur Minimalis. Apakah yang dimaksud dengan arsitektur minimalis?? Sebenarnya aliran ini lahir dari keadaan pasca perang dunia ke-2, dimana sebelum itu bangunan dibuat dengan gaya yang banyak menggunakan ornamen, seperti gaya baroque, atau art deco ( rumah-rumah baron eropa jaman kolonial ). Setelah perang dunia, para arsitek melihat perkembangan di masyarakat tentang urbanisme sehingga muncullah aliran minimalis, yang populer di tahun 70-an. Salah satu yang terkenal dengan aliran minimalisme adalah Frank Lloyd Wright, dengan karyanya "the falling water" (lihat gambar).

Aliran minimalis menitikberatkan pada penghilangan ornamen pada bangunan ( untuk menghemat ruang dan biaya) tapi ternyata menjadi aliran yang populer di tahun 70-an. Aliran ini lalu mengakar dan berkembang menjadi beberapa aliran minimalis lainnya seperti
aliran minimalis neo constructivisme ( memperlihatkan /menonjolkan konstruksi sebagai suatu bentuk keindahan), aliran minimalis kubisme (bangunan berbentuk seperti kubus), dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh desain minimalis dari Emporio : 

Desain Minimalis Batanghari Putra Garden

Desain Kos-kosan Minimalis

Tetapi lama kelamaan, orang jenuh juga dengan minimalisme ini, jadi para arsitek membuat terobosan yaitu aliran neo vernacular, yaitu aliran yang memadukan antara nilai khas lokal yang dibuat simple sebagai ornamen baru. Demikianlah postingan saya mengenai aliran arsitektur minimalis dan desain minimalis dari kami, mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua. Jika berminat membangun rumah atau kos-kosan seperti gambar diatas anda bisa menghubungi kami disini, Have a nice weekend :)

(sumber: I.B Sasra Bhanutama)